stack
[Close]

Jumat, 17 Juni 2011

Sukses Bukan Sekedar Perjalanan

Benarkah Sukses adalah Sebuah Perjalanan?

Ada sebuah kutipan populer yang mengatakan, “Sukses adalah sebuah perjalanan, bukan sebuah tujuan.” Siapa yang menulis kutipan ini? Dia adalah Ben Sweetland, seorang penulis buku-buku sukses.
Saya melihat ada yang kurang dengan kutipan ini. Bagaimana tidak, apakah pantas seseorang yang melakukan perjalanan tanpa disertai pencapaian disebut sukses?
Bukan hanya itu, ada sebuah sukses yang memang itu adalah tujuan akhir, bukan sekedar perjalanan. Apakah itu? Mari kita lihat.

Sukses Seperti Menaiki Anak Tangga

Saya lebih senang menyebutkan bahwa sukses seperti menaiki anak tangga. Atau seperti mendaki sebuah gunung. Artinya apa? Artinya perjalanan yang kita lakukan akan selalu menghasilkan sebuah pencapaian tertentu, hasil yang positif, atau bermanfaat baik bagi diri sendiri maupun sesama. Arti lain ialah selalu menjadi lebih baik dari hari ke hari.

Definisi sukses menurut saya adalah tercapainya apa yang kita inginkan. Saat Anda ingin bisa berbahasa jawa  kemudian Anda berusaha dan belajar sampai Anda berhasil menguasai bahasa jawa yang baik, artinya Anda sukses. Karena Anda berhasil mencapai apa yang Anda inginkan, yaitu berbahasa Jawa baik dan sopan.

Tetapi, setelah bisa berbahasa Jawa, tidak berhenti sampai disana. Apa target berikutnya? Anda tetap naik tangga. Setelah Anda mencapai sukses yang pertama, maka kejarlah yang kedua. Setelah berhasil berbahasa Jawa, maka kejarlah yang berikutnya. Apakah Anda ingin menguasai bahasa arab? Apakah Anda ingin menggunakan kemampuan bahasa Inggris Anda untuk karir yang lebih baik, untuk bisnis, atau untuk keliling dunia?

Sukses memang sebuah perjalanan, tetapi bukan sembarang perjalanan. Yaitu perjalanan yang setiap langkahnya menghasilkan pencapaian tertentu. Perjalanan yang produktif dan makin baik dari hari ke hari. Perjalanan yang berarti.

Sukses Bukan Perjalanan Tanpa Hasil

Jangan sampai, Anda melakukan perjalanan tanpa hasil. Perjalanan Anda akan sia-sia. Anda akan menyia-nyiakan waktu, dimana waktu tidak bisa kembali. Itulah pemahaman yang salah terhadap kutipan diatas, yaitu menghilangkan orientasi hasil dalam hidupnya sehingga hidupnya menjadi hampa dan tidak berarti. Baik itu hasil untuk dirinya maupun untuk sesama. Baik itu hasil untuk kehidupan di dunia maupun di akhirat.

Hidup juga bukan sekedar perjalanan, hidup adalah ibadah sebab manusia diciptakan memang untuk ibadah. Hidup juga bukan sekedar petualangan. Kecuali perjalanan dan petualangan dalam rangka beribadah kepada Allah Subhaanahu wa ta’ala.
Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. (QS. Adz Dzaariyaat:56)

Sukses Yang Merupakan Tujuan Akhir

Jika sukses adalah sebuah perjalanan bukan tujuan akhir, jadi tujuan akhir kita apa? Sebagian orang yang mencari artikel ini mempertanyakan tujuan akhir. Dia bertanya-tanya, jika bukan tujuan akhir, lalu apa yang menjadi tujuan akhir. Sungguh pertanyaan yang kritis. Dia tidak menelan begitu saja ungkapan yang dikatakan oleh seseorang yang bukan dari Al Quran dan hadits.

Tentu saja, ada keberhasilan yang merupakan tujuan akhir manusia. Jangan sampai ini dilupakan sebab ini sesungguhnya sukses yang sejati. Sukses itu adalah meraih ridla Allah sehingga masuk ke syurga-Nya. Ini adalah tujuah akhir kita, yaitu sukses di akhirat kelak.

Jika salah menyikapi tentang kutipan diatas, maka kita juga bisa melupakan tujuan akhir manusia ini. Kata-kata itu terdengar indah dan bijak, namun jika disalah artikan bisa menjadikan diri kita tidak produktif dan melupakan tujuan akhir manusia.

Dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah mukmin, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalasi dengan baik
. (QS. Al Israa’:19)

Jadi kesimpulannya, saat kita masih di dunia, sukses seperti naik tangga. Setelah menggapai satu sukses, jangan berhenti, raihlah yang berikutnya. Sementara, kita sebagai umat Muslim memiliki sukses hakiki yang merupakan tujuan akhir kita, yaitu sukses di akhirat kelak.