Cinta adalah
sebuah perasaan yang ingin membagi bersama atau sebuah
perasaan afeksi terhadap seseorang. Pendapat lainnya, cinta adalah
sebuah aksi/kegiatan aktif yang dilakukan manusia terhadap objek lain,
berupa pengorbanan diri, empati, perhatian, memberikan kasih sayang,
membantu, menuruti perkataan, mengikuti, patuh, dan mau melakukan
apapun yang diinginkan objek tersebut.
- Definisi
Para pakar telah mendefinisikan dan memilah-milah istilah ini yang pengertiannya sangat rumit. Antara lain mereka membedakan:
- Cinta terhadap keluarga
- Cinta terhadap teman-teman, atau philia
- Cinta yang romantis atau juga disebut asmara
- Cinta yang hanya merupakan hawa nafsu atau cinta eros
- Cinta sesama atau juga disebut kasih sayang atau agape
- Cinta dirinya sendiri, yang disebut narsisisme
- Cinta akan sebuah konsep tertentu
- Cinta akan negaranya atau patriotisme
- Cinta akan bangsa atau nasionalisme
- Etimologi
Beberapa
bahasa, termasuk bahasa Indonesia atau bahasa Melayu apabila
dibandingkan dengan beberapa bahasa mutakhir di Eropa, terlihat lebih
banyak kosakatanya dalam mengungkapkan konsepini. Termasuk juga bahasa
Yunani kuna, yang membedakan antara tiga atau lebih konsep: eros, philia, dan agape.
Cinta
adalah perasaan simpati yang melibatkan emosi yang mendalam.
Menurut Erich Fromm, ada empat syarat untuk mewujudkan cinta kasih,
yaitu:
- Pengenalan
- Tanggung jawab
- Perhatian
- Saling menghormati
- Jenis-jenis cinta
Seperti
banyak jenis kekasih, ada banyak jenis cinta. Cinta berada di seluruh
semua kebudayaan manusia. Oleh karena perbedaan kebudayaan ini, maka
pendefinisian dari cinta pun sulit ditetapkan. Lihat hipotesis
Sapir-Whorf.
Ekspresi
cinta dapat termasuk cinta kepada 'jiwa' atau pikiran, cinta hukum dan
organisasi, cinta badan, cinta alam, cinta makanan, cinta uang, cinta
belajar, cinta kuasa, cinta keterkenalan, dll. Cinta lebih berarah ke
konsep abstrak, lebih mudah dialami daripada dijelaskan.
Cinta kasih yang sudah ada perlu selalu dijaga agar dapat dipertahankan keindahannya
- Cinta antar Pribadi
Cinta
antar pribadi menunjuk kepada cinta antara manusia. Bentuk ini lebih
dari sekedar rasa kesukaan terhadap orang lain. Cinta antar pribadi bisa
mencakup hubungan kekasih, hubungan orangtua dengan anak, dan juga
persahabatan yang sangat erat.
Beberapa unsur yang sering ada dalam cinta antar pribadi
- Afeksi: menghargai orang lain.
- Altruisme: perhatian non-egois kepada orang lain (yang tentunya sangat jarang kita temui sekarang ini).
- Reciprocation: cinta yang saling menguntungkan (bukan saling memanfaatkan).
- Commitment: keinginan untuk mengabadikan cinta, tekad yang kuat dalam suatu hubungan.
- Keintiman emosional: berbagi emosi dan rasa.
- Kinship: ikatan keluarga.
- Passion: Hasrat dan atau nafsu seksual yang cenderung menggebu-gebu.
- Physical intimacy: berbagi kehidupan erat satu sama lain secara fisik, termasuk di dalamnya hubungan seksual.
- Self-interest: cinta yang mengharapkan imbalan pribadi, cenderung egois dan ada keinginan untuk memanfaatkan pasangan.
- Service: keinginan untuk membantu dan atau melayani.
- Homoseks: Cinta dan atau hasrat seksual pada orang yang berjenis kelamin sama, khususnya bagi pria. Bagi wanita biasa disebut Lesbian (lesbi).
Energi
seksual dapat menjadi unsur paling penting dalam menentukan bentuk
hubungan. Namun atraksi seksual sering menimbulkan sebuah ikatan baru,
keinginan seksual dianggap tidak baik atau tidak sepantasnya dalam
beberapa ikatan cinta. Dalam banyak agama dan sistem etik hal ini
dianggap salah bila memiliki keinginan seksual kepada keluarga dekat,
anak, atau diluar hubungan berkomitmen. Tetapi banyak cara untuk
mengungkapkan rasa kasih sayang tanpa seks. Afeksi,
keintiman emosi dan hobi yang sama sangat biasa dalam berteman dan
saudara di seluruh manusia
Cinta Platonik adalah
sebuah istilah yang dipakai untuk menyebut sebuah relasi yang sangat
afektif, tetapi di mana unsur-unsur rasa ketertarikan
secara seksual tidak terdapat, terutama apabila hal ini justru malahan
diperkirakan ada
Istilah ini diambil dari salah satu filsuf Yunani kuna, Plato, terutama dari karyanya Symposium, di mana tertulis bahwa cinta akan ide daripada kebaikan adalah dasar dari semua kebajikan dan kebenaran
Istilah amor platonicus,
sudah dipakai seawal abad ke-15 oleh Marsilio Ficino,
sebagai sinonim daripada "amor socraticus," yang merujuk
kepada afeksi antara Sokrates dan murid-muridnya.
Selamat bercinta-cintaan ^^