Kamu pasti nggak suka kan kalau punya teman, atau sahabat yang memiliki
sifat yang selalu ingin menang sendiri? Atau istilah sayanya ETT, alias
egois tingkat tinggi. Kamu selalu diminta untuk bisa memenuhi
keinginannya, sehingga secara perlahan akan timbul sebuah perasaan
terintimidasi (halah, bahasanya bener nggak sih?!). Kemudian setelah
kamu akan merasakan hal tersebut, akhirnya persahabatan kamu berujung
dengan kehancuran. Kenapa? Karena kamu sudah tidak lagi merasa nyaman
ketika dekat/bersamanya, sehingga (biasanya) kita akan cenderung menjaga
jarak dengannya karena dia selalu ingin menang sendiri.
Tapi sebelumnya perlu disadari juga bahwa setiap orang memiliki sifat
egois, saya sendiri pun mengakui bahwa saya adalah orang yang egois.
Namun sifat egois itu kadarnya dari masing-masing individu berbeda-beda.
Dan kalau sudah kelewatan, itu justru menjadi hal yang tidak diinginkan
bagi teman, sahabat, atau siapapun yang menjalin hubungan dengan kita.
Bagi kamu yang punya teman tapi memiliki sifat egois yang menurut kamu
sudah tidak wajar lagi, saya yakin jika kamu tidak berjiwa besar dan
menerima apa adanya dari sifat egois yang dimilikinya, pasti kamu akan
merasa tidak nyaman ketika bersamanya. Atau, bisa jadi kamu langsung
menjaga jarak dengannya. Berbeda halnya jika kamu merasa bahwa dia
adalah sahabat kamu, pastinya kamu akan berusaha untuk memberikan
perubahan kepada teman kamu itu agar bisa mengurangi keegoisannya dan
menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya.
So, kalau kamu memang ingin
melakukan hal tersebut, kamu bisa mencoba cara saya tentang bagaimana
menghadapi teman yang memiliki sifat egois. So, check this :
Sabar
Pastinya disini kamu memang harus lebih sabar menghadapinya. Rasanya
saya tidak perlu menjelaskan tentang ini, karena saya yakin kamu bisa
membayangkan apa yang akan terjadi jika kamu tidak sabar.
Menjadi Cermin Baginya
Maksudnya disini adalah, kamu berusaha untuk menjadi contoh bagi
dirinya. Ketika kamu sering memenuhi permintaannya, sesekali cobalah
kamu meminta kepadanya agar dia mau memenuhi permintaan kamu juga.
Misalnya, “Andi, sudah dua hari kemarin kan saya selalu jemput kamu.
Besok gantian, tolong kamu yang jemput saya ya..”. Intinya dalam
permintaan kamu itu memberikan sebuah penegasan bahwa kamu berharap dia
harus memenuhi permintaan kamu (gantian, kita yang egois. Hihi..)
Berikan Kritik dan Saran
Seperti orang bijak mengatakan, “Teman sejati adalah seseorang yang
tidak selalu sejalan dengan kamu”. Ketika kamu merasa tindakannya adalah
salah, maka kamu sebagai sahabat harus segera mengingatkannya. Maka
dari itu, ketika kamu mendapatkan waktu yang tepat, berikan dia kritik
dan saran bahwa ada sesuatu hal yang tidak kamu sukai dan juga tidak
baik untuknya. Memang terkadang hal ini terasa susah, tapi bukankah kamu
adalah sahabat sejati baginya? So, katakan walaupun itu pahit!
Berikan Skak Mat !
Kamu pasti tahu Skak mat? Itu adalah istilah yang digunakan dalam
permainan catur, ketika menandakan bahwa sang raja sedang berada di
ambang kematian. Jadi maksudnya disini adalah, ketika kamu telah
berusaha melakukan segala hal untuk merubahnya tapi dia tidak juga
berubah, berikan dia skak mat! (ini menurut saya lho..). Misalnya,
“Andi, kamu adalah sahabat saya. Jadi tolong dengarkan saran saya! Kalau
kamu nggak juga mau mendengarkan, saya bukan lagi sabahat bagimu!”.
Memang di sini kesannya kita yang terlihat egois, tapi itu bertujuan
demi kebaikan dia, dan juga kebaikan kamu. Dengan ucapan seperti itu
diharapkan dia dapat mengintrospeksi diri dan mengetahui bahwa selama
ini dia telah membuat kamu menjadi korban keegoisannya.