stack
[Close]

Minggu, 11 Desember 2011

(Not) stop you

"Starting tomorrow you better do not call me anymore," said the woman in men's arms.
"Why, dear?"
"I'm getting married next month."
he was shocked, immediately release the arms and then sat up and looked at her sharply.
"You serious?"
"Yes, I mean love."
"You are young, why get married fast quickly?"
"This life for me, I is set," he said quietly.
"Wait a minute, give me time to think."
"It's from a year ago I was offered and the answer remains the same. even up to yesterday before I answer 'yes' to him, I ask you again and your answers remain the same. I'm tired of having to wait ketidakpastianmu. "
"But I love you, dear."
"Not enough just to love. keegoisanmu you and make you target criteria and establish a mindset that is too complex. I just wanted to get married. it's stupid if you keep waiting, but on the other hand there are people who really want me. "
"So because he has everything better than me?"
"Do not ever connect this with the material. it's hypocritical if I did not see it as a complement to, but why should rich if I was tormented. I choose him because with him I could be myself, to him I could dream about tomorrow and grow in it for the design of all. "
"How can you marry without love?"
"Love is necessary, but you try to ponder. what will be done by people who are married? make love all day? like us? Of course not. will be many problems, will be many challenges and also have spent much time together. find someone who can talk to comfortably, it is important to me. "
"So with me you can not talk comfortably? What you probably did not love me anymore? "
"Until now, even still, even yesterday before the statement 'yes' me for him, I was offered the chance to assemble with you rather live? but you always menyiakan it. love also has a limit. "
"If you really love, you should shut up and endure. I have never seen it is in you. should you wait for me. "
"It ought to think, not think. like I said earlier, this is my life, I set it. ga we can force anyone to organize their lives to follow what we want. I want to get married, if you want, let's get married, if you do not want yes I'm looking for who's going. Simple is not it? "
"What should I do to feel? you never think it feels to be me? "
"Often, unfortunately. try to remember again, how many times I offered to come back into our old rhythm. but, you are more comfortable to be in obscurity. "
"It is impossible for me to destroy you."
"I was ready to dissolve, leaving everything ready for you. you are not ready to start. "
"You love him?"
"Women can learn to love. seriousness, sincerity and acceptance made me comfortable. things that never I got from you. "
finally he was silent. gaze far into the future, empty. even in a state of innocence, without makeup and clothing, this woman still remembers her feelings on her lover. know women who just digagahinya was that he had destroyed him and all his selfishness.


“mulai besok sebaiknya kamu jangan hubungi aku lagi,” kata perempuan itu pada laki-laki yang sedang memeluknya.

“kenapa, sayang?”

“aku akan menikah bulan depan.”

lelaki itu terkejut, segera melepaskan pelukannya lalu bangkit duduk dan memandang perempuan itu tajam.

“kamu serius?”

“ya, aku serius sayang.”

“kamu masih muda, kenapa menikah cepat cepat?”

“ini hidup aku, aku yang atur,” jawabnya pelan.

“tunggulah sebentar, beri aku waktu berpikir.”

“sudah dari setahun lalu aku menawarkan dan jawabanmu tetap sama. bahkan sampai kemarin sebelum aku menjawab ‘iya’ padanya, aku menanyakan lagi dan jawabanmu tetap sama. aku capek harus menunggu ketidakpastianmu.”

“tapi aku mencintai kamu, sayang.”

“tidak cukup hanya cinta. kamu dan keegoisanmu membuat kamu menargetkan kriteria dan menetapkan pola pikir yang terlalu kompleks. aku cuma ingin menikah. bodoh rasanya jika terus menunggu kamu, padahal di sisi lain ada orang yang sangat menginginkan aku.”

“jadi karena dia memiliki segalanya yang lebih daripada aku?”

“jangan pernah menghubungkan ini dengan materi. munafik rasanya kalau aku tidak memandang itu sebagai suatu pelengkap, tapi buat apa kaya jika aku tersiksa. aku pilih dia karena dengannya aku bisa menjadi diriku, dengannya aku bisa bermimpi mengenai esok dan tumbuh di dalamnya untuk merancang semua.”

“bagaimana bisa kamu menikah tanpa cinta?”

“cinta memang perlu, namun kamu coba renungkan. apa yang akan dilakukan oleh orang yang sudah menikah? bercinta sepanjang hari? seperti kita? tentu tidak. nantinya akan banyak masalah, akan banyak tantangan dan juga banyak waktu yang harus dihabiskan bersama. menemukan orang yang bisa diajak ngobrol dengan nyaman, itu yang penting buatku.”

“jadi denganku kamu tidak bisa ngobrol dengan nyaman? apa mungkin memang kamu tidak mencintai aku lagi?”

“sampai saat ini pun masih, bahkan kemarin sebelum pernyataan ‘iya’ ku untuknya, aku masih menawarkan kesempatan untuk merangkai hidup denganmu bukan? tapi kau selalu menyiakan itu. cintaku juga punya batas.”

“kalau kamu memang cinta, harusnya kamu diam dan bertahan. aku tidak pernah melihat itu ada padamu. harusnya kamu menungguku.”

“itu harusnya menurutmu, bukan menurutku. seperti yang aku bilang tadi, ini hidupku, aku yang atur. kita ga bisa maksa siapapun untuk mengatur hidupnya mengikuti apa yang kita mau. aku ingin menikah, kalau kamu mau, ayo kita menikah, kalau kamu tidak mau ya aku mencari siapa yang mau. simpel kan?”

“apa yang harus aku lakukan untuk perasaanku? kamu tidak pernah memikirkan rasanya menjadi aku?”

“sudah sering, sayang. coba diingat lagi, berapa kali aku menawarkan untuk kembali lagi ke dalam ritme kita yang dulu. tapi, kamu memang lebih nyaman untuk berada dalam ketidakjelasan ini.”

“tidak mungkin bagiku untuk menghancurkan dirimu.”

“aku dulu siap lebur, siap meninggalkan semuanya demi kamu. kamu yang tidak siap untuk memulai.”

“kamu mencintai dia?”

“perempuan bisa belajar mencintai. keseriusan, ketulusan dan penerimaannya membuatku nyaman. hal yang tidak pernah kudapatkan darimu.”

akhirnya lelaki itu terdiam. pandangannya jauh ke depan, kosong. bahkan dalam keadaan polos, tanpa make up dan pakaian, perempuan ini masih ingat akan perasaannya pada kekasihnya. tahukah perempuan yang baru saja digagahinya itu bahwa dirinya telah menghancurkan lelaki itu  dan segala keegoisannya.