stack
[Close]

Kamis, 02 Februari 2012

5 Type of Revenge

Putus cinta memang menyakitkan dan tidak sedikit orang yang kisah cintanya berakhir dengan sangat mengesalkan. Oleh karena itu, banyak juga orang yang jadi menyimpan dendam sama mantannya dan dalam hati langsung berniat untuk bales dendam. Semua orang juga tahu kalo bales dendam itu gak baik karena itu berarti melakukan sesuatu karena orang lain. Namun biar bagaimanapun, kadang-kadang perasaan mau bales dendam itu gak bisa tertahankan. Nah, bales dendam itu juga ada macam-macam. Berikut adalah tipe-tipe balas dendam: 

1. Balas Dendam Gak Makna 
Balas dendam gak makna adalah balas dendam yang ketika kamu lakukan gak ada efeknya juga ke si mantan. Kamu ngerasa itu bales dendam abis, tapi mantan kamu mah tetep santai-santai aja, karena dia juga gak tau kalo kamu lagi bales dendam.

Contoh Kasus: Kamu kesel banget karena mantan kamu meninggalkan kamu untuk orang lain. Karena kesel banget kamu apus contact si mantan dari HP kamu sambil teriak “Mampus lo gue apus dari HP gue!” Lah emang ngefek gitu? Emang kalo contact dia diapus dari HP kamu trus dia jadi gak bisa nafas gitu? 

2. Balas Dendam Pasif-Agresif
Ini adalah tipe balas dendam yang sifatnya sedikit terselubung. Jadi di depannya, kamu gak marah-marah, tapi secara diam-diam kamu melakukan pembalasan dendam yang kesannya remeh-temeh, tapi efeknya lumayan bisa bikin kesel si mantan.

Contoh Kasus: Setelah putus, kamu jadi deket sama semua orang yang deket sama mantan kamu itu, mulai dari sahabat-sahabatnya, adiknya, ibunya, bapaknya, tantennya, semua deh. Terus seiring berjalannya waktu, mereka malah jadi lebih deket sama kamu. Terus mantan kamu bete, tapi dia gak bisa nyalahin kamu, karena kamu berdalih, “Lho, emang gak boleh deket sama mereka?”. 

3. Balas Dendam Aktif
Balas dendam aktif adalah sebuah situasi dimana kamu emang niat banget balas dendam sama si mantan dan kamu mau si mantan tahu kalo kamu lagi balas dendam. Kamu gak takut kalo ini jadi masalah panjang, yang penting bales dendam aja dulu gitu.

Contoh Kasus: Ketika putus, kamu langsung datengin mobil mantan kamu terus kamu ancurin kacanya pake palu godam, terus interior mobilnya kamu siram pake air murni dari septitank, sehingga berbau sedap. Pasti puas banget tuh. 

4. Balas Dendam Konstruktif 
Balas dendam konstruktif adalah tipe balas dendam yang memicu kamu untuk jadi seribu kali lebih baik dari sekarang, dengan tujuan supaya mantan kamu merasa menyesal sudah meninggalkan kamu.

Contoh Kasus: Kamu diputusin sama mantan kamu dengan alasan kamu gendut, jelek, dan miskin. Akhirnya kamu berjuang keras, membanting tulang, diet, make over, dan melakukan segalanya sehingga akhirnya sekarang kamu jadi kaya raya serta tampan/cantik dan masuk TV. Huahahahahaa!! 

5. Balas Dendam Ekstrim
Bales dendam ekstrim adalah situasi dimana kamu berbuat sebuah hal yang luar biasa keji dan tidak terpikirkan oleh orang normal…atas nama balas dendam.

Contoh Kasus: Setelah putus cinta yang sungguh menyakitkan hati, kamu bekerja keras untuk menjadi orang yang sangat kaya. Setelah kaya, kamu mengetahui bahwa mantan kamu sudah berkeluarga dan punya anak. Dengan kekayaan dan kekuatan yang kamu miliki, kamu menculik si mantan kamu, membunuh pasangannya, dan memisahkannya dengan si anak. 15 tahun kemudian, kamu mempertemukan pasangan orang tua anak ini lagi, tapi mereka sudah tidak saling mengenal dan mereka jatuh cinta. Kamu membuat mereka berhubungan seks dan kamu rekam, lalu kamu kasih tunjuk ke si orang tuanya, sambil ngasih tahu kalo ternyata dia berhubungan seks sama anaknya sendiri.

Nulis tulisan di atas membuat Talsep depresi. Supaya kamu gak terlalu depresi bacanya, ini ada gambar anjing kecil yang lucu.
 Damai ya kita.




ouh iyah, untuk pencerahan (Dendam itu Dosa) gue akan mengulasnya dengan versi religi, gapapa kan sob, biar kalian jadi anak yang sholeh dan sholehah. amin ya rabb. #bahagia ortu lu.
Dendam dalam bahasa Arab di sebut hiqid, ialah "Mengandung permusuhan didalam batin dan menanti-nanti waktu yang terbaik untuk melepaskan dendamnya, menunggu kesempatan yang tepat untuk membalas sakit hati dengan mencelakakan orang yang di dendami". Berbahagialah orang yang berlapang dada, berjiwa besar dan pema 'af. Tidak ada sesuatu yang menyenangkan dan menyegarkan pandangan mata seseorang, kecuali hidup dengan hati yang bersih dan jiwa yang sehat, bebas dari rasa kebingungan dan bebas dari rasa dendam yang senantiasa menggoda manusia. Seseorang yang hatinya bersih dan jiwanya sehat, ialah mereka yang apabila melihat sesuatu nikmat yang diperoleh orang lain, ia merasa senang dan merasakan karunia itu ada pula pada dirinya. Dan apabila ia melihat musibah yang menimpa seseorang hamba Allah, ia merasakan sedihnya dan mengharapkan kepada Allah untuk meringankan penderitaan dan mengampuni dosanya. 
 
Demikianlah seorang muslim, hendaknya selalu hidup dengan hati yang bersih dan jiwa yang sehat, rela terhadap ketentuan Allah dan terhadap kehidupan. Jiwanya bebas dari perasaan dengki dan dendam. Karena perasaan dengki dan dendam itu merupakan penyakit hati, yang dapat merembeskan iman keluar dari hati, sebagaimana merembesnya zat cair dari wadah yang bocor. Islam sangat memperhatikan kebersihan hati karena hati yang penuh dengan noda-noda kotoran itu, dapat merusak amal sholeh, bahkan menghancurkannya. Sedang hati yang bersih, jernih dan bersinar itu dapat menyuburkan amal dan dorongan semangat untuk meningkatkan amal ibadah, dan Allah memberkahi dan memberikan segala kebaikan kepada orang yang hatinya bersih. Oleh karena itu, jamaah muslimin yang sebenarnya, hendaknya jamaah yang terdiri dari orang-orang yang bersih jiwanya dan sehat hatinya, yang terdiri di atas saling cinta mencintai, saling kasih mengasihi, sayang menyayangi, yang merata, di atas pergaulan yang baik dan kerjasama yang saling menguntungkan timbal balik, di dalamnya tidak ada seorang yang untung sendiri, bahkan golongan yang semacam ini,.
 
Sebagaimana di gambarkan dalam Al-Qur'an yang artinya: "Yang orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshor), mereka berdoa 'Ya Tuhan kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau biarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang beriman, Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau maha penyantun lagi maha penyayang". (Al-Hasyr: 10). 
 
Apabila rasa permusuhan telah tumbuh dengan suburnya, sampai berakar, dapat mengakibatkan hilangnya rasa kasih sayang dan hilangnya kasih sayang dapat mengakibatkan rusaknya perdamaian. Dan jika sudah sampai demikian, maka dapat menghilangkan keseimbangan yang pada mulanya menjurus kearah perbuatan dosa-dosa kecil, dan akhirnya dapat mengarah kepada dosa-dosa besar yang mengakibatkan turunnya kutukan Allah. 
 
Perasaan iri hati karena orang lain memperoleh nikmat kadangkala dapat menimbulkan khayalan yang bukan-bukan sampai membuat-buat kedustaan. Islam membenci perbuatan demikian dan memperingatkan jangan sampai terjerumus kedalamnya. Mencegah adanya ketegangan dan permusuhan, menurut Islam merupakan ibadah yang besar, sebagaimana sabda Nabi saw yang artinya: "Maukah aku beritahukan kepadamu perkara yang lebih utama dari puasa, shalat dan shadaqoh?, Jawab sahabat: "Tentu mau". Sabda Nabi saw: "yaitu mendamaikan di antara kamu, karena rusaknya perdamaian di antara kamu adalah menjadi pencukur yakni perusak agama". (HR. Abu Daud dan Turmudzi). 
 
Syaitan kadangkala tidak mampu menggoda orang-orang pandai untuk menyembah berhala, tetapi syaitan sering juga mampu menggoda dan menyesatkan manusia, melalui celah-celah pergaulan dengan cara merusak perdamaian diantara mereka itu sendiri, sehingga dengan hawa nafsunya yang tidak terkendalikan, mereka tersesat dan tidak mengetahui hak-hak Tuhannya, bagaikan menyembah berhala. 
 
Di sinilah syaitan mulai menyalakan api permusuhan di hati manusia dan jika api permusuhan itu telah menyala, ia senang melihat api itu membakar manusia dari zaman ke zaman, sehingga turut terbakarnya hubungan dan segi-segi keutamaan manusia. Kita harus mengetahui bahwa manusia itu berbeda-beda tabiat dan wataknya, berbeda-beda kecerdasan akal dan daya tangkapnya. Karena itu dalam pergaulan dan pertemuan di lapangan kehidupan, kadangkala mereka membuat kesempatan yang mengakibatkan perselisihan dan permusuhan. 
 
Maka Islam telah memberikan cara penanggulangan mensyari'atkan penepatan akhlak yang baik, yang membuat hati mereka luluh dan sarat berpegang kepada kasih sayang. Dan Islam melarang memutuskan hubungan dan berbantah-bantahan. Memang kita sering merasakan seolah-olah kejelekan itu dilemparkan kepada kita, sehingga kita sering tidak mampu mengendalikan perasaan dan kejengkelan kita, yang apabila fikiran kita sempit, maka timbullah niat untuk memutuskan hubungan dengan si pemeluknya. Tetapi Allah tidak rela perbuatan yang demikian. Memutuskan hubungan sesama muslim dilarang, 
 
Sebagaimana sabda nabi saw yang artinya: "Janganlah kamu putus hubungan, belakang membelakangi, benci membenci, hasut menghasut. Hendaknya kamu menjadi hamba Allah yang bersaudara satu sama yang lain (yang muslim) dan tidaklah halal bagi (setiap) muslim mendiamkan saudaranya lebih dari tiga hari". (HR. Bukhori dan Muslim). 
 
Dalam hadits ini dinyatakan batas tiga hari, karena pada waktu tiga hari kemarahan sudah bisa reda, setelah itu wajib bagi seorang muslim, untuk menyambung kembali hubungan tali persaudaraannya dengan saudara-saudaranya sesama muslim, dan membiasakan perilaku yang utama ini. Karena putusnya tali persaudaraan ini tak ubahnya seperti awan hitam atau mendung apabila telah di hembus angin, maka hilanglah mendungnya dan cuacapun menjadi bersih dan terang kembali. Ringkasnya, hendaknya orang-orang yang mempunyai penyakit hati, seperti rasa dendam, iri hati, dan dengki selalu ingat bahwa kekuasaan Allah mengatasi segala kekuasaan. Dan hendaklah ia ingat, bahwa harta benda dan kedudukan yang bersifat duniawi itu selamanya tidak kekal. Paling jauh dan lama, sepanjang hidupnya saja, bahkan mungkin sebelum itu. 
 
Dalam Al-Quran Allah berfirman yang artinya: "Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang di karuniakan Allah kepada sebagian kamu lebih banyak dari sebagian yang lain. (karena) bagi seorang laki-laki ada bagian daripada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah yang maha mengetahui segala sesuatu. (An-Nisa: 32).

Sekian untaian ilmu dari segi agama. semoga apa yang sudah tersampaikan menjadi amalan yang baik kepada kita semua. amin.