Pubertas merupakan masa transisi dan tahapan kritis yang dialami oleh anak-anak yang mengalami akil baligh. Masa ini ditandai dengan adanya perubahan fisik, yang melahirkan konsekuensi perubahan hormonal dan mempengaruhi kondisi psikologis dan emosi anak.
Pemahaman mengenai pubertas ini merupakan kurikulum yang wajib diketahui orang tua. Karena di masa seperti ini, anak belum bisa mengendalikan perilaku dan etika seksual mereka.
Berikut beberapa langkah bijak menghadapi masa puber anak Anda:
1. Jangan panik
Masa pubertas adalah proses alami, jadi jangan panik ketika anak Anda melalui tahap ini. Misalnya, ketika anak perempuan Anda yang duduk di kelas 5 atau 6 SD mendapat haid pertama atau anak laki-laki mendapat mimpi basah.
2. Jangan dilarang
Jangan melarang keinginannya, saat ia mulai menyenangi lawan jenisnya. Sebagai orangtua Anda wajib mendekati preferensi seksual si anak, sehingga jika ada penyimpangan disfungsi psikoseksual bisa diatasi sejak dini.
3. Menghargai pendapat mereka
Hargai pendapat anak antara lain dengan berusaha menjadi pendengar yang baik bagi mereka. Pada masa ini, logika mereka semakin matang.
4. Jangan terlalu protektif
4. Jangan terlalu protektif
Jika terlalu protektif, bisa jadi Anda tidak tahu dengan siapa anak Anda berteman. Semakin dilarang, anak akan semakin membangkang.
5.Menjadi teman dekatnya
Karena dengan demikian anak akan lebih mudah mengungkapkan isi hati dan problematikanya. Prinsipnya, lebih baik anak curhat ke orang tuanya, dari pada kepada teman, koran, internet dan yang lainnya.
Semoga bermanfaat!
5.Menjadi teman dekatnya
Karena dengan demikian anak akan lebih mudah mengungkapkan isi hati dan problematikanya. Prinsipnya, lebih baik anak curhat ke orang tuanya, dari pada kepada teman, koran, internet dan yang lainnya.
Semoga bermanfaat!