Hampir semua wanita mungkin menjawab pria baik-baik saat disodori
pertanyaan tentang pria pendamping hidup yang ideal. Tapi, kenapa banyak
yang justru terjebak mengejar cinta seorang pria yang jelas-jelas tidak
setia?
Ada banyak alasan yang terucap dari bibir. Mulai dari kadung sayang, tak bisa berpaling ke lain hati, hanya dia yang paling memikat, sudah terlalu banyak pengorbanan, hingga alasan-asalan klise yang mengarah pada pesan "pokoknya dia".
Jika Anda pernah mengalaminya, berarti Anda sudah merasakan apa yang dinamakan dengan cinta buta. Anda tanpa sadar memperjuangan cinta hanya dengan ego, bukan logika. Cinta yang sangat berpotensi menghancurkan kehidupan jangka panjang.
Ingat, hubungan yang sehat adalah ketika masing-masing memiliki porsi cinta dan komitmen yang sama. Ketika salah satu pasangan tak menghendaki melanjutkan hubungan itu, komunikasikan baik-baik. Jangan pernah memaksa jika memang sudah berpaling.
Dan, sebaiknya jangan berlaku agresif mengejar seorang pria. Ini terkait dengan karakter pria yang lebih suka mengejar. Ketertarikan pria terhadap seorang wanita cenderung melambung jika si wanita sedikit jual mahal. Artinya, pria akan semakin hilang selera melihat agresivitas seorang wanita. Jangan memaksa, jika cinta bertepuk sebelah tangan!
Ada banyak alasan yang terucap dari bibir. Mulai dari kadung sayang, tak bisa berpaling ke lain hati, hanya dia yang paling memikat, sudah terlalu banyak pengorbanan, hingga alasan-asalan klise yang mengarah pada pesan "pokoknya dia".
Jika Anda pernah mengalaminya, berarti Anda sudah merasakan apa yang dinamakan dengan cinta buta. Anda tanpa sadar memperjuangan cinta hanya dengan ego, bukan logika. Cinta yang sangat berpotensi menghancurkan kehidupan jangka panjang.
Ingat, hubungan yang sehat adalah ketika masing-masing memiliki porsi cinta dan komitmen yang sama. Ketika salah satu pasangan tak menghendaki melanjutkan hubungan itu, komunikasikan baik-baik. Jangan pernah memaksa jika memang sudah berpaling.
Dan, sebaiknya jangan berlaku agresif mengejar seorang pria. Ini terkait dengan karakter pria yang lebih suka mengejar. Ketertarikan pria terhadap seorang wanita cenderung melambung jika si wanita sedikit jual mahal. Artinya, pria akan semakin hilang selera melihat agresivitas seorang wanita. Jangan memaksa, jika cinta bertepuk sebelah tangan!
Dan disini kita mencoba memahami dari kacamata religi. semoga bisa menutupi kegundahan atau dilematis para sahabat Talsep yang sedang menjalani Cinta Buta.
“……Allah menjadikan kamu ‘cinta’ kepada keimanan dan menjadikan keimanan itu indah di dalam hatimu…..” (QS. Al-Hujuraat [49] ayat 7)
Cinta buta adalah bentuk cinta yang
sangat merusak. Cinta yang dapat mendatangkan musibah dan murka Allah
SWT. Cinta yang melebihi batas kewajaran yang bisa dilakukan oleh
seorang hamba. Baik yang dirasakan atau pun yang terbesit di dalam hati.
Saat sekarang atau di waktu yang akan datang. Karena semua bentuk
kemauan, ucapan dan perbuatannya akan menjadi rusak. Baik secara nyata
ataupun yang tersembunyi, dengan sadar atau pun disaat kesadarannya
menghilang. Sehingga ketauhidannya kepada Allah SWT akan ikut rusak dan
bisa saja menjadi hilang sama sekali.
Orang yang memiliki cinta buta maka ia akan melakukan segala macam
cara demi memenuhi rasa cintanya itu, sehingga ia pun akan menghalalkan
cara-cara yang diharamkan untuk mewujudkan keinginannya. Mulai dari yang
sederhana hingga pada tahapan yang sangat luarbiasa akan terus ia
lakukan. Tidak peduli lagi dengan larangan dan aturan-Nya, bahkan dosa
yang menjadi ancaman Allah SWT dianggapnya sebagai angin lalu. Ia pun
akan menjadi seorang yang sombong karena tidak takut lagi dengan siksa
dan azab Allah SWT di alam kubur dan akherat, dengan wujud ia tidak
pernah khawatir ketika melakukan hal-hal yang keluar dari ajaran Tuhan
yang haq.
Keindahan cinta buta bergentayangan di langit pikiran
Namun keindahan cinta sejati akan menetap di dalam hati
Jika cinta buta hanya berlaku sesaat
Maka cinta sejati tetap abadi selamanya
Namun keindahan cinta sejati akan menetap di dalam hati
Jika cinta buta hanya berlaku sesaat
Maka cinta sejati tetap abadi selamanya
Disebabkan nafsu itu ada dua macam, yaitu; musma`innah (nafsu yang baik) dan hawaiyah
(nafsu yang buruk). Maka cinta buta adalah suatu penyakit yang timbul
oleh sebab seseorang telah senantiasa menuruti hawa nafsunya yang tidak
benar (hawaiyah). Nafsu hawaiyah ini adalah lawan dari nafsu yang musma`innah karena hanya mendatangkan musibah dan ketidakbaikan. Nafsu semacam ini kemudian dibagi menjadi dua macam, yaitu; lawwamah (serakah) dan amarah
(emosi, murka). Contohnya, ketika seseorang ingin menjadi kaya dalam
harta benda tetapi dengan cara korupsi atau disaat menjadi seorang
pedagang, maka ia berbisnis dengan penuh kecurangan. Sehingga agama
tidak pernah dijadikan sebagai pegangan dalam usahanya, melainkan di
buang jauh-jauh dari kehidupannya, atau paling tidak hanya dijadikan
sebagai kamuflase (topeng) agar tidak diketahui oleh orang lain bahwa
sebenarnya dia adalah orang yang jahat. Sedangkan nafsu musma`innah adalah nafsu yang akan membangkitkan seseorang untuk terus maju dalam kebaikan. Nafsu semacam ini juga ada dua, yaitu; sufiyah (bagus) dan muthmainnah
(tenang). Contohnya adalah ketika seseorang berhasrat untuk menjadi
orang yang pintar dalam ilmu pengetahuan tetapi senantiasa menjadi
ajaran Islam sebagai pegangan dasar.
Selain itu, cinta buta akan merusak indra seseorang atau dalam artian
bila seseorang berlaku cinta buta maka kepekaannya menjadi hilang.
Kepekaan/ indra disini tidak sebatas yang nyata (suriya) saja melainkan akan masuk pada hal yang abstrak (maknawi).
Kerusakan pada indra (penglihatan, pendengaran, penciuman, ucapan,
perasa) ini akan terjadi oleh sebab hatinya telah rusak terlebih dulu
akibat cinta butanya itu. Sebuah cinta yang hanya mengedepankan nafsu hawaiyah
(buruk) semata. Bahkan pada tataran yang lebih luas lagi, maka ia akan
memandang sesuatu yang buruk itu adalah sesuatu yang indah. Entah pada
dirinya sendiri atau pada sesuatu yang ia cintai. Mata hatinya pun akan
menjadi buta dalam melihat kesalahan dan dosa, akibatnya mata fisiknya
juga ikut menjadi tidak mampu dalam melihat. Ia pun akhirnya tidak bisa
membedakan mana itu yang haq dan mana itu yang bathil.
Sehingga orang seperti ini tidak akan mampu mengetahui yang sebenarnya
dan akan lebih parah dari seorang yang buta ataupun tuli, karena yang
buta dan tuli itu adalah hatinya.
Cinta buta ini pada awalnya akan penuh dengan kesenangan dan manis
rasanya, namun kemudian akan terasa menyedihkan, penderitaan, sakit hati
yang pada akhirnya berujung pada kebinasaan dan siksa Allah SWT di
Neraka. Oleh sebab itu sekali lagi kita dapat mengambil sebuah pelajaran
yang berharga dari sikap kaum Nabi Luth AS yaitu kaum Sadum yang pada
akhirnya di hancurkan oleh Allah SWT dari muka bumi. Kaum ini sungguh
melebihi batas karena melampiaskan kecintaannya dengan melakukan
perbuatan-perbuatan yang menyimpang dan dilarang oleh Allah SWT, yaitu
melakukan perbuatan homoseksual (menyukai sesama laki-laki) dan lesbian
(menyukai sesama wanita) bahkan melakukan hubungan seksual dengan
binatang (ular, anjing, kuda, babi, ayam, dll).
Perbuatan ini sangat dilarang karena menentang tujuan penciptaan
manusia sebagai seorang laki-laki dan sebagiannya lagi perempuan. Dan
tujuan mengapa manusia itu ditakdirkan dalam berpasang-pasangan, yang
tiada lain sebagai cikal bakal lestarinya umat manusia dan meneruskan
keturunannya di muka bumi. Kemudian ditambah lagi dengan kesenangan
mereka terhadap kehidupan duniawi yang melebihi batas kewajaran.
Sehingga setelah Nabi Luth AS puas mengingatkan dan tidak pernah
digubris oleh mereka, Allah SWT pun akhirnya menurunkan bencana yang
sangat dahsyat seperti badai guntur dan halilintar, gempa bumi, angin
topan, hujan deras disertai jatuhnya batu sijjil, laut yang meluap, dan daratan yang dibalik. Sehingga musnahlah kaum Sadum ketika itu.
Sungguh sebuah bencana yang bisa timbul dari penyakit cinta buta ini.
Dan penyakit semacam ini tentunya bisa dicegah atau dilepaskan dari
diri seseorang, selama ia mau dan berusaha lebih jauh dalam mengkaji
hakekat ajaran agamanya (Islam). Ketika sendirian atau dengan bantuan
orang yang lebih mumpuni dalam agama. Yang jelas ada niat dan usaha yang
nyata untuk menemukan hidayah Allah SWT tersebut.
Aku ada bersamanya lalu kumuliakan dirinya
Karena takut agama, akupun tidak jadi pecinta buta
Laksana air yang ada di tangan seorang yang berpuasa
Maka ku ulurkan cinta di kalbunya dengan kesabaran
Karena takut agama, akupun tidak jadi pecinta buta
Laksana air yang ada di tangan seorang yang berpuasa
Maka ku ulurkan cinta di kalbunya dengan kesabaran
Namun sayang, banyak diantara kita yang sebelum mencobanya telah
menghakimi diri sendiri dengan anggapan bahwa tidak bisa atau tidak
memiliki kemampuan. Sehingga dikabulkanlah anggapan pesimis itu oleh
Allah SWT dan seseorang hanya akan menjadi budak dari nafsunya yang
tidak baik (hawaiyah). Ia akan menjadi pewaris mereka yang
lebih dulu durhaka kepada Allah SWT. Dan Neraka yang dijanjikan Allah
SWT sebagai balasan siksa dan hukuman adalah keharusan yang mesti
diterimanya di akherat.
Yakinlah wahai saudaraku sekalian, karena Allah SWT telah menciptakan
penyakit itu pasti dengan obatnya, Sesungguhnya Allah SWT itu
menurunkan sesuatu dengan penuh perhitungan yang pasti dan tidak dengan
sembarangan. Semuanya memiliki perannya masing-masing yang sesuai dengan
tujuan dari penciptaannya. Dan Allah SWT tentu tidak akan
menyengsarakan kita sebagai hamba-Nya, karena Dia menjadikan kita ada
adalah atas dasar cinta yang murni dan agung.
“Allah tidak menurunkan sebuah penyakit (termasuk penyaki jiwa),
kecuali Ia menurunkan obat baginya, ada yang mengetahui obat tersebut
dan ada yang tidak mengetahuinya” (HR. Al-Bukhari dari riwayat Abu Hurairah RA)
Dan sedikitnya ada tiga cara dalam mengatasi penyakit ini, diantaranya sebagai berikut:
- Mencegah sebelum terjadi. Artinya; selalu berpegang teguh pada syariat yang di ajarkan oleh agama (Islam) dan berusaha untuk terus meningkatkan pemahaman terhadap ajaran itu.
- Menghilangkan penyakit apabila telah menyerang. Artinya; segera bertobat dengan cara yang sebenar-benarnya (taubatan nasuha). Memohon ampun kepada Allah SWT dan tidak akan pernah kembali kepada perbuatan yang serupa hingga akhir hayat. Dan dalam melewati sisa-sisa hidup, maka haruslah menjadikan aqidah Islam yang haq sebagai jalannya.
- Menyibukkan hati dengan hal-hal yang bermanfaat dan sesuai dengan Sunnah Rasulullah SAW. Artinya; selama menjalani hidup dan kehidupan di alam dunia ini, maka selama itu pula seseorang terus berusaha mengalihkan perhatian kepada hal-hal yang dapat menyibukkan hatinya sehingga dapat menghalangi niat untuk melakukan maksiat. Contohnya dengan merasa takut kepada Allah SWT yang sangat dan kecintaan kepada-Nya melebihi apapun jua. Merasa bahwa Allah SWT selalu mengawasi dan mengetahui sekecil apapun yang dilakukan.
Sehingga dengan kita yang terus berusaha menjadikan cinta yang sejati
sebagai jalan hidup dan kehidupan, maka kita pun telah menjadi seorang
hamba Allah SWT yang patuh dan mencintai-Nya sesuai dengan seharusnya.
Kita pun telah menjadi seorang Mukmin yang sejati, bahkan bisa saja akan
mencapai tahapan hamba yang Habibullah (memiliki kesempurnaan
cinta). Sehingga rahmat, karunia dan Syurga Allah SWT yang sungguh indah
akan menjadi tempat tinggal kita di akherat.
Semoga Allah SWT senantiasa membukakan pintu hati kita dengan rahmat
dan hidayah-Nya. Sehingga nanti kita pun akan kembali kepada-Nya dengan
sifat yang fitrah lagi diridhai. Amin.