Bulan Ramadhan saatnya menabung pahala. Tapi bagaimana tabungan pahala bisa menggunung jika pikiran terbakar emosi?
Menahan
emosi menjadi tantangan yang cukup berat selama berpuasa. Berusaha agar
tetap sabar dan tenang memang mudah diucapkan, namun sulit untuk
diterapkan.
Ibarat komputer, emosi merupakan software bawaan yang
ditanam dalam jiwa manusia. Jika emosi terlalu sering meluap, pikiran
Anda bisa hang, lho.
1. Mengalihkan perhatian
Jika
Anda berhadapan dengan persoalan yang menyulut emosi, segera alihkan
perhatian ke hal-hal lain yang lebih penting. Terlalu fokus pada
persoalan dapat membuat Anda stress dan sulit berkonsentrasi.
2. Hindari pusat konflik
Saat
Anda bertengkar dengan pasangan, apa yang si dia lakukan? Pria
cenderung memilih untuk segera meninggalkan lokasi konflik walau
pertengkaran belum mencapai jalan keluar. Bukan berarti dia mencoba
untuk lari dari masalah. Dia hanya ingin meredakan emosi agar masalah
berakhir dengan pikiran tenang. Cara ini juga dapat Anda terapkan untuk
meminimalisir amarah.
3. Senyum
Tersenyum
merupakan terapi yang jitu untuk meredakan amarah. Sebuah penelitian
membuktikan, walau senyum dengan terpaksa, pikiran akan berangsur-angsur
tenang. Kesan positif yang ditonjolkan lewat senyuman mampu memproduksi
hormon baik dalam otak.
4. Terapi hitung
Saat
Anda dilalap emosi, cobalah untuk menghitung dari 1 sampai 10. Atur
napas Anda sesuai hitungan dan kemarahan pun perlahan-lahan mereda.
Begitu juga dengan pikiran Anda yang beranjak tenang.
5. Luapkan emosi dengan cara positif
Meluapkan
emosi itu baik. Asalkan dilakukan dengan cara positif. Tuangkan
kemarahan Anda lewat berolahraga, seperti kickboxing atau tenis. Anda
juga dapat mengekspresikan perasaan lewat bermusik, atau sekedar berbagi
cerita dengan sahabat.