stack
[Close]

Jumat, 18 November 2011

Mengenal Teknologi 3 Dimensi

Saat ini semakin sering orang mendengar kata-kata 3D alias 3 dimensi. Lalu apakah yang terbayang saat anda mendengar kata tersebut ? sebuah tayangan film bioskop yang menampilkan film 3 dimensi, TV 3D, notebook 3D, atau malah mungkin saat ini salah satu perangkat 3D sudah terpasang di ruangan rumah atau kantor anda.

Tak pelak perkembangan 3D sudah merambah ke segala sector. Bahkan saat ini teknologi 3D dibenamkan pada perangkat telekomunisi macam ponsel sehingga dimanapun dan kapanpun konsumen dapat menikmati sensasi 3D dengan mudah. Hal ini ditandai dengan kehadiran LG Optimus 3D dan HTC Evo 3D sebagai generasi awal ponsel 3D yang dirilis ke publik.

Lalu sebenarnya bagaimana cara kerja ponsel tersebut sehingga mampu menampilkan tayangan 3D di mata pengguna? Dilihat dari ensiklopedia, kata 3 dimensi sebenarnya adalah suatu bentuk dari benda yang memiliki panjang, lebar dan tinggi. Sehingga saat tampilan gambar atau video ponsel tersaji pada satu ponsel 3D, suatu gambar/video akan terlihat memiliki kedalaman dan perbedaan ruang antara satu objek dengan objek yang lain.

Berbeda halnya dengan saat Anda menonton film, pengguna tidak memerlukan kacamata khusus saat menyaksikan tampilan 3D di ponsel. Teknologi 3D ponsel akan menghasilkan gambar yang berbeda antara kanan dan kiri. Kemudian gambar akan diolah menjadi satu oleh otak manusia sehingga menampilkan perbedaan kedalaman dan ruang.

Dalam memahami cara kerja dari ponsel 3D ini, perlu dijelaskan bagaimana suatu system kacamata 3D bekerja. Kacamata 3D membuat gambar pada film bioskop dan televise seperti adegan 3 dimensi yang terjadi tepat di depan pengguna. Dengan objek bergerak seakan akan keluar masuk layar dan menuju ke arah mata penonton. System ini menggunakan kacamata berbeda warna. Biasanya dengan warna merah/hijau atau yang lebih umum merah dan biru. Nah, pada ponsel 3D memiliki keunggulan dibandingkan dengan film 3D di bioskop, dimana pengguna tidak perlu menggunakan kacamata 3D khusus. Hal ini dikarenakan pada ponsel tersebut ada cahaya yang mengarahkan sinar merah dan biru tersebut menggantikan fungsi kacamata 3D.

Pada ponsel 3D juga telah dibenamkan teknologi Paralaks system. Paralaks adalah lapisan yang ditempatkan di depan layar untuk menampilkan gambar stereoskopik (3D). lapisan ini terdiri atas serangkaian celah kecil yang memungkinkan setiap mata manusia melihat kumpulan piksel berbeda.

Namun sepertinya teknologi 3D di ponsel juga masih memiliki beberapa kekurangan. Seperti mata cepat lelah saat melihat tampilan 3D atau gambar tidak focus saat pengguna melihat dari samping. Alhasil pengguna harus melihat gambar/video 3D dari arah depan layar sehingga tampilan terlihat focus.