stack
[Close]

Rabu, 15 Februari 2012

3 Hal yang Membuat Putus Cinta Makin Menyakitkan

Adakah dari para Sahabat Talsep yang baru saja putus cinta? mungkin setiap orang pernah mengalami putus cinta, entah itu memutuskan atau diputuskan. Merasakan sakit ketika diputuskan menjadi bagian dari pendewasaan diri.Janganlah membuat putus cinta lebih menyakitkan dengan hal-hal berikut. 

1. Terlalu cepat mendapat pacar baru 
Niat ingin segera mencari kekasih baru supaya bisa melupakan mantan sering terjadi ketika putus cinta. Jika pria baik pun berhasil Anda temukan hingga menikmati kencan dengannya, maka masalah baru ternyata hadir. Anda jadi susah tidur dan lebih sering memikirkan si mantan. Betul, kan? penyebabnya karena membawa sosok pria yang baru dalam hidup Anda justru akan menekankan fakta bahwa si mantan baru saja pergi dari kehidupan Anda. Sebenarnya satu-satunya orang yang perlu Anda kencani adalah diri Anda sendiri, untuk mengenali bagaimana perasaan Anda yang sebenarnya. Sebab ketika Anda memaksakan diri melupakan mantan dengan berkencan bersama pria lain, itu hanya supaya dapat mengisi kekosongan hati Anda. Dengan demikian Anda justru akan lebih sering berganti-ganti pasangan.  

2. Mencoba melakukan pembicaraan terakhir 
Anda tidak membutuhkan pembicaraan terakhir mengenai hubungan Anda bila Anda menjadi pihak yang memutuskan hubungan. Tetapi bila Anda yang diputuskan, satu-satunya penutupan yang Anda butuhkan adalah kenyataan bahwa: ia tak mau lagi bersama Anda. Atau, ia sudah tak cinta pada Anda. Titik. Tak perlu lagi membombardirnya dengan SMS, e-mail, atau telepon, untuk menanyakan apa yang salah dengan hubungan Anda. Jika Anda merasa tidak melakukan sesuatu yang salah, mungkin memang Anda tidak ditakdirkan untuk bersama. Jika Anda terus berkeras mendapatkan jawaban dari mantan, maka dua derita berikut akan melanda Anda : 
- Mungkin ia akan mengatakan bahwa sesuatu yang Anda lakukan telah mengganggunya, dan Anda meyakini bahwa hal tersebut adalah ketidaksempurnaan Anda. Padahal, sikap atau sifat Anda saja yang mungkin tidak cocok untuk pria seperti dirinya. Lebih kacau lagi bila Anda berpegang pada pendapat si mantan mengenai kepribadian Anda ketika Anda mencoba membangun relasi yang baru dengan pria lain. 
- Anda akan menjadi sangat kesal dan marah, sehingga membuat Anda meneror si mantan dengan telepon, SMS, dan e-mail, hanya untuk mendebatnya. Percaya tidak, hal itu hanya membuat Anda menjadi terkesan depresi.   

3. Menyimpan bukti atau kenangan bersamanya 
Facebook atau Twitter akan menjadi sasaran Anda untuk mengintai status si mantan, ketika Anda merasa tidak terima ketika diputuskan dan berusaha mencari tahu alasan sebenarnya. Anda berusaha mencari tahu apa yang sedang dilakukannya, siapa yang dikencaninya sekarang, atau bagaimana ia menghabiskan waktunya. Anda ingin memastikan bahwa si mantan masih ada. Sampai di sini, Anda masih aman, sebelum akhirnya akan mengalami kekecewaan yang luar biasa karena ia mengubah profilnya dengan "in relationship".  
Hapuslah account-nya segera sebelum Anda semakin sulit melupakannya. Baik dari Facebook Anda, SMS-SMS mesra yang pernah ia kirimkan pada Anda, bahkan nomor ponselnya. Tindakan ini akan sangat menyakitkan pada awalnya, tetapi akan memudahkan Anda untuk membebaskan diri darinya. Jangan buang waktu dalam kehidupan Anda dengan terus mempertahankannya bila memang ia tidak layak dipertahankan.  

Bagaimana dengan kisah putus cinta Anda? berbagi cerita tentu sedikit mengurangi beban perasaan. Ditunggu yah, Inbox Talsep !