Heello sahabat setia Talsep pasti tidak asing dengan istilah LDR (Long Distance Relationship) atau
pacaran jarak jauh. Kali ini saya akan membincang tentang LDR, sudut
pandang LDR itu sendiri dan berbagai kendalanya plus tips LDR.
LDR
itu relative dalam dua hal, dari sisi Long Distance dan Relationship
itu sendiri. Banyak orang menggemborkan LDR, namun pernahkah sahabat
renungkan berapa standard ‘long’ itu? Ada beberapa teman yang pacarnya
ada di kota sebelah dan mereka bilang itu long distance, ada yang antar
provinsi dan mereka pun bilang itu long distance (lama-lama kayak bus
aja nih AKAP (antar kota antar provinsi), kemudian yang antar pulau dan
terpisah samudera ngotot bilang mereka LDR, begitu juga yang pacaran
antar benua. Lalu long distance itu yang seperti apa? dapatkah antar
kecamatan disebut long distance juga? hahaha. Itulah yang saya bilang
dengan relative sahabat, artikel apapun yang membahas tentang tips dan
cara ‘melanggengkan’ LDR akan menjadi relative karena standard long
distance pada tiap orang itu berbeda.
Relationship
disini terkait dengan karakter dan personalisasi couple yang menjalani
LDR. Ada beberapa pasangan yang no problem dengan LDR, tapi ada juga
yang menyerah ditengah jalan. Inilah yang saya sebut relative, karena
karakter tiap orang itu berbeda dan cara mereka menyikapi LDR juga
berbeda. LDR akan terasa agak ringan bagi pasangan yang memiliki
perwatakan terbuka, seimbang, dan terfasilitasi. Keterbukaan dan
keseimbangan inilah yang menjadi makanan pokok dalam komunikasi,
bagaimana bisa pasangan pendiam atau katakanlah satu diantara keduanya
adalah orang yang suka memendam dan tertutup akan menjalani komunikasi
jarak jauh ini? LDR itu miskin kontak fisik, face to face dan dosa |hehehe.. :p|, padahal
kedua hal inilah yang menjadi obat salah paham dalam komunikasi.
Maka
dari itu saya bilang pasangan yang terfasilitasi dengan skype atau video
chatting akan lebih merasa ringan dalam LDR.
Daripada saya makin bingung dan tulisan saya makin jauh dari line, berikut saya paparkan kendala apa saja yang muncul dalam LDR:
1. Bosan
itu
pasti, siapa yang tak akan bosan pacaran tanpa jalan bareng atau malam
mingguan bersama? siapa yang tak bosan pacaran hanya sekedar sms saja?
(anggap saja jarang telpon dan YMan karena sibuk mungkin)
2. Curiga
walupun
sudah berkomitmen untuk saling percaya, curiga itu pasti muncul sebagai
godaan karena minimnya pertemuan. Apalagi kalau pasangan tersebut
sama-sama diam.
3. Diam
inilah
menurut saya kendala terberat dalam LDR. Diam tidak akan menyelesaikan
apapun, dan kesalahpahaman jadi mudah timbul. Pasangan yang satu atau
dua-duanya sudah terserang diam, maka akan benar-benar mengancam
kelangsungan hubungan tersebut. Jarak yang jauh akan mustahil bagi
mereka untuk mempelajari ekspresi dan maksud lawan bicara, diam hanya
akan menimbulkan tanya yang tenggelam. Bicaralah, ekspresikanlah, dan
berbagilah ^^
4. Lupa
lupa
adalah lawan dari ingat, ingat sama dengan kangen. Jadi lupa artinya
tidak kangen? (ngelantur nih saya). Karena kesibukan, lingkungan, dan
teman-teman yang bukan teman pasangan membuat mereka yang LDR sedikit
lupa jadwal ujian atau jadwal kerja pasangannya, lupa hari jadi mungkin,
atau lupa tak mengucapkan selamat pagi dan selamat tidur. Sepele
memang, namun jika terus berlanjut dan terbumbui dengan diam dan bosan
akan mengancam LDR.
Marah
pasangan
LDR gampang terpancing emosi karena minimnya pertemuan atau sesuatu
yang dipendam lama. Hati-hati, baiknya segala sesuatu dibicarakan
baik-baik, jangan hanya diam karena bisa menimbulkan salah paham, pilih
kata-kata yang tepat. Yang satu marah, yang satu harus stay calm.
Salah paham
jika
kelima kendala diatas tidak segera diatasi, jatuhnya jadi salah paham sahabat. Salah paham yang dibiarkan berlarut jadinya berabe, bisa-bisa
everything’s over.
Inti
dari semua yang saya omongin ngalor ngidul ini adalah komunikasi itu
penting sekali dalam LDR pemirsah. Porsi berbagi, peduli, mengerti
harusnya lebih besar dalam LDR karena ya hanya itu pilar penyangga
kekokohannya.
Selamat merenung, selamat mengoreksi, dan selamat mencoba…
Tips Lancar Pacaran Jarak Jauh
Terpisahkan oleh jarak bukan berarti hubungan cinta harus berakhir.
Masih ada harapan untuk terus melanjutkan hubungan Anda, tentunya dengan
perjuangan lebih.
Memang hubungan jarak jauh tak selalu lebih mudah daripada hubungan biasa. Jika si dia memang pantas dipertahankan, tak ada salahnya Anda berdua sama-sama mencoba.
Rencana masa depan
Seperti apa rencana masa depan hubungan Anda? Bagaimana akhir dari hubungan jarak jauh ini? Apakah nanti pasangan akan kembali ke kota asal atau Anda akan bergabung dengannya di kota yang baru?
Rencana masa depan akan membuat Anda berdua merasa ada harapan. Walau rencana bisa saja berubah, setidaknya Anda dan pasangan akan selalu merasa ada akhir yang menyenangkan dari hubungan jarak jauh ini.
Jujurlah pada diri sendiri dalam membuat rencana. Jangan berpura-pura setuju dengan rencana pasangan padahal dalam hati Anda berharap suatu saat rencana tersebut akan berubah. Kejujuran merupakan sikap yang penting dalam menjaga hubungan jarak jauh.
Komitmen
Komitmen merupakan faktor yang tak kalah penting dari hubungan jarak jauh. Apa yang diharapkan atau tidak diharapkan untuk dilakukan pasangan saat berjauhan harus dibicarakan dari awal. Ceritakan sejujurnya apa harapan dan kekhawatiran Anda sehingga pasangan bisa mengerti.
Cari solusi bersama jika ada hambatan dari awal. Ingat kalau hubungan ini tidak mudah dan perlu usaha lebih untuk melakukannya. Jangan mudah menyerah hanya karena masalah kecil yang masih bisa diselesaikan.
Komunikasi
Dengan kemajuan teknologi tentu hal ini tak lagi jadi masalah. Lewat video chat, telepon, pesan singkat, media sosial, dan berbagai jalur komunikasi lainnya, jarak tak akan terasa terlalu jauh lagi.
Bicarakan dari awal bagaimana "peraturan" tentang berkomunikasi. Apakah si dia bisa dihubungi kapan saja ataukah hanya pada waktu tertentu? Keadaan ini harus dimengerti dan diterima sejak awal agar tidak memicu konflik. Usahakan untuk saling mengerti keadaan masing-masing dan tidak saling menuntut berlebihan.
Cari waktu yang santai dan tidak terburu-buru untuk saling berkabar. Usai bekerja atau kuliah, pada malam hari di saat yang santai mungkin merupakan waktu yang tepat. Tapi jika si dia sekali-sekali ada acara pada malam hari bersikaplah fleksibel dan atur waktu lain untuk saling berkomunikasi. Komunikasi yang baik tidak ditentukan oleh lamanya waktu Anda mengobrol tapi lebih pada kualitas pembicaraan.
Bertemu
Jika memungkinkan, jadwalkan pertemuan sebisa mungkin. Usahakan untuk selalu seimbang dan tidak selalu menuntut pasangan untuk selalu mengunjungi Anda. Lakukan kunjungan secara bergantian sesuai dengan kesediaan waktu. Kenali lingkungan tempat tinggalnya, ke mana ia biasa pergi, dan hal-hal yang berhubungan dengan kegiatannya sehari-hari agar Anda merasa lebih tenang.
Isi waktu pertemuan Anda dengan hal-hal yang menyenangkan. Tak perlu merusak saat pertemuan Anda dengan memicu pertengkaran atau ngambek tanpa alasan yang jelas. Sikap yang demikian akan membuat pasangan tertekan dan berpikir ulang untuk meneruskan hubungannya dengan Anda.
Perhatian kecil
Walau Anda sering berkomunikasi tetap saja perhatian-perhatian kecil secara langsung juga tak kalah penting. Pada momen-momen spesial kirimkan ia hadiah melalui pos untuk membuatnya senang. Perhatian-perhatian kecil semacam itu membuat ia merasa spesial dan membuat Anda seakan ada di sana bersamanya.
Tak ada salahnya sesekali kejutkan ia dengan kedatangan Anda. Namun sebelumnya pastikan Anda mengetahui ia sedang dalam keadaan tidak sibuk dan memiliki waktu luang.
Percaya
Kepercayaan merupakan kunci utama dalam hubungan jarak jauh. Cemburu dan bersikap posesif hanya akan menggerogoti hubungan Anda pelan-pelan. Apakah Anda mampu bersikap percaya dan menahan rasa cemburu Anda demi mempertahankan cintanya? Jika tidak, sebaiknya singkirkan niat untuk berhubungan jarak jauh.
Hubungan jarak jauh memerlukan suasana yang kondusif untuk berhasil. Sikap cemburu, posesif, dan mudah emosi bisa dengan mudah menghancurkan hubungan Anda. Jika dari awal Anda dan kekasih sudah berkomitmen untuk menjalani hubungan ini maka persiapkanlah diri Anda. Seringkali Anda memang harus menerima dan percaya apa yang dikatakan kekasih walau pikiran negatif sering membayangi.
Cari kegiatan
Jangan hanya terus memfokuskan pikiran Anda pada si dia. Ingat, Anda juga masih punya kehidupan yang lain. Jalani kegiatan Anda dengan semangat agar tak terus menerus memikirkan dia. Jangan tinggalkan kebiasaan pergi bersama teman, mengikuti kursus sesuai hobi, atau menghabiskan waktu bersama keluarga tercinta.
Saling ketergantungan terhadap pasangan yang terus menerus akan membuat hubungan ini semakin berat. Jika biasanya Anda pergi ke bengkel bersama kekasih, kini usahakan pergi sendiri atau ajak orang terdekat Anda untuk menemani. Kemampuan Anda beradaptasi dan menjalani hidup dengan semangat sangat mempengaruhi keberhasilan dalam hubungan ini.
Memang hubungan jarak jauh tak selalu lebih mudah daripada hubungan biasa. Jika si dia memang pantas dipertahankan, tak ada salahnya Anda berdua sama-sama mencoba.
Rencana masa depan
Seperti apa rencana masa depan hubungan Anda? Bagaimana akhir dari hubungan jarak jauh ini? Apakah nanti pasangan akan kembali ke kota asal atau Anda akan bergabung dengannya di kota yang baru?
Rencana masa depan akan membuat Anda berdua merasa ada harapan. Walau rencana bisa saja berubah, setidaknya Anda dan pasangan akan selalu merasa ada akhir yang menyenangkan dari hubungan jarak jauh ini.
Jujurlah pada diri sendiri dalam membuat rencana. Jangan berpura-pura setuju dengan rencana pasangan padahal dalam hati Anda berharap suatu saat rencana tersebut akan berubah. Kejujuran merupakan sikap yang penting dalam menjaga hubungan jarak jauh.
Komitmen
Komitmen merupakan faktor yang tak kalah penting dari hubungan jarak jauh. Apa yang diharapkan atau tidak diharapkan untuk dilakukan pasangan saat berjauhan harus dibicarakan dari awal. Ceritakan sejujurnya apa harapan dan kekhawatiran Anda sehingga pasangan bisa mengerti.
Cari solusi bersama jika ada hambatan dari awal. Ingat kalau hubungan ini tidak mudah dan perlu usaha lebih untuk melakukannya. Jangan mudah menyerah hanya karena masalah kecil yang masih bisa diselesaikan.
Komunikasi
Dengan kemajuan teknologi tentu hal ini tak lagi jadi masalah. Lewat video chat, telepon, pesan singkat, media sosial, dan berbagai jalur komunikasi lainnya, jarak tak akan terasa terlalu jauh lagi.
Bicarakan dari awal bagaimana "peraturan" tentang berkomunikasi. Apakah si dia bisa dihubungi kapan saja ataukah hanya pada waktu tertentu? Keadaan ini harus dimengerti dan diterima sejak awal agar tidak memicu konflik. Usahakan untuk saling mengerti keadaan masing-masing dan tidak saling menuntut berlebihan.
Cari waktu yang santai dan tidak terburu-buru untuk saling berkabar. Usai bekerja atau kuliah, pada malam hari di saat yang santai mungkin merupakan waktu yang tepat. Tapi jika si dia sekali-sekali ada acara pada malam hari bersikaplah fleksibel dan atur waktu lain untuk saling berkomunikasi. Komunikasi yang baik tidak ditentukan oleh lamanya waktu Anda mengobrol tapi lebih pada kualitas pembicaraan.
Bertemu
Jika memungkinkan, jadwalkan pertemuan sebisa mungkin. Usahakan untuk selalu seimbang dan tidak selalu menuntut pasangan untuk selalu mengunjungi Anda. Lakukan kunjungan secara bergantian sesuai dengan kesediaan waktu. Kenali lingkungan tempat tinggalnya, ke mana ia biasa pergi, dan hal-hal yang berhubungan dengan kegiatannya sehari-hari agar Anda merasa lebih tenang.
Isi waktu pertemuan Anda dengan hal-hal yang menyenangkan. Tak perlu merusak saat pertemuan Anda dengan memicu pertengkaran atau ngambek tanpa alasan yang jelas. Sikap yang demikian akan membuat pasangan tertekan dan berpikir ulang untuk meneruskan hubungannya dengan Anda.
Perhatian kecil
Walau Anda sering berkomunikasi tetap saja perhatian-perhatian kecil secara langsung juga tak kalah penting. Pada momen-momen spesial kirimkan ia hadiah melalui pos untuk membuatnya senang. Perhatian-perhatian kecil semacam itu membuat ia merasa spesial dan membuat Anda seakan ada di sana bersamanya.
Tak ada salahnya sesekali kejutkan ia dengan kedatangan Anda. Namun sebelumnya pastikan Anda mengetahui ia sedang dalam keadaan tidak sibuk dan memiliki waktu luang.
Percaya
Kepercayaan merupakan kunci utama dalam hubungan jarak jauh. Cemburu dan bersikap posesif hanya akan menggerogoti hubungan Anda pelan-pelan. Apakah Anda mampu bersikap percaya dan menahan rasa cemburu Anda demi mempertahankan cintanya? Jika tidak, sebaiknya singkirkan niat untuk berhubungan jarak jauh.
Hubungan jarak jauh memerlukan suasana yang kondusif untuk berhasil. Sikap cemburu, posesif, dan mudah emosi bisa dengan mudah menghancurkan hubungan Anda. Jika dari awal Anda dan kekasih sudah berkomitmen untuk menjalani hubungan ini maka persiapkanlah diri Anda. Seringkali Anda memang harus menerima dan percaya apa yang dikatakan kekasih walau pikiran negatif sering membayangi.
Cari kegiatan
Jangan hanya terus memfokuskan pikiran Anda pada si dia. Ingat, Anda juga masih punya kehidupan yang lain. Jalani kegiatan Anda dengan semangat agar tak terus menerus memikirkan dia. Jangan tinggalkan kebiasaan pergi bersama teman, mengikuti kursus sesuai hobi, atau menghabiskan waktu bersama keluarga tercinta.
Saling ketergantungan terhadap pasangan yang terus menerus akan membuat hubungan ini semakin berat. Jika biasanya Anda pergi ke bengkel bersama kekasih, kini usahakan pergi sendiri atau ajak orang terdekat Anda untuk menemani. Kemampuan Anda beradaptasi dan menjalani hidup dengan semangat sangat mempengaruhi keberhasilan dalam hubungan ini.
Saluut banget dah !!.. buat sahabat Talsep yang langgeng LDRnya . .