Segala puji hanya milik Allah semata,
shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi yang terakhir, keluarga dan para
sahabatnya.
Berikut ini adalah beberapa kalimat
ringkas tentang rukun-rukun Islam, kami fokuskan pada hal-hal terpenting yang
bersifat global, tanpa memasuki hal-hal yang terperinci dan mendetail.
Rukun-Rukun Islam
Apakah
Islam itu?
Islam ialah penyerahan sepenuhnya kepada
Allah dengan mentauhidkannya, tunduk serta taat kepadanya dan terbebas dari
kemusyrikan.
Bagaimanakah
seseorang dapat dikatakan muslim?
Seseorang dikatakan muslim apabila:
1.
Beriman kepada
Allah ‘Azza wa jalla
2.
Bersaksi bahwa
tiada tuhan selain Allah, dan sesungguhnya Nabi Muhammad saw adalah utusan
Allah.
3.
Beribadah hanya
kepada Allah, tiada menyukutukannya dengan sesuatu.
4.
Mengingkari
al-Thagut (sembahan selain Allah), serta membersihkan hati dari segala bentuk
kemusyrikan.
Rukun
Islam ada lima
(5):
1.
Pertama: Bersaksi
bahwa tiada tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah.
2.
Kedua: Mendirikan
shalat.
3.
Ketiga:
Menunaikan zakat.
4.
Keempat: Puasa
bulan Ramadhan.
5.
Kelima: Haji
Baitullah al-Haram bagi yang sanggup.
Rukun Pertama: Dua Kalimat Syahadat
Apakah
maknanya “saya bersaksi”?
Maknanya adalah: saya beri’tikad dengan
kuat dan benar-benar mengakui.
Apakah
maknanya “Tiada tuhan selain Allah”?
Maknanya adalah: Tiada (tuhan) yang
berhak disembah selain Allah.
Apakah
konsekwensinya orang yang bersaksi bahwa tiada tuhan yang disembah dengan hak
selain Allah?
Konsekwensinya adalah ia mesti beribadah
hanya kepada Allah, tiada menyekutukannya dan meninggalkan penyembahan kepada
yang lain.
Apa
pula konsekwensinya orang yang bersaksi bahwa Nabi Muhamaad saw benar-banar
Rasul Allah?
Konsekwensinya adalah ia mesti menaati
segala perintah, dan menjauhi segala larangannya. Ia mesti mencintai Nabi saw,
agamanya dan orang-orang yang loyal (cinta) kepadanya, serta membenci semua
musuh-musuhnya. Ia juga harus mesti membela Nabi saw, memperjuangkan sunnah dan
agama dalam segenap lapangan kehidupan. Ia juga harus membenarkan semua berita
yang disampaikan oleh Nabi saw, karena siapa yang mengingkari apa pun yang
disampaikannya adalah kafir. Demikian juga ia mesti menjadikan syari’atnya
menjadi dasar hokum untuk menyelesaikan setiap perkara.
Apakah
syarat-syarat syahadat Laa ilaaha illa Allah?
Syarat-syaratnya adalah:
1.
Ilmu yang
menghilangkan kejahilan.
2.
Yakin yang
menghapuskan keragu-raguan.
3.
Menerima yang
menafikan keinnginan untuk menolak.
4.
Tunduk dan
penyerahan total.
5.
Benar yang
menafikan kebohongan.
6.
Ikhlash yang
menafikan syirik.
7.
Kecintaan yang
memupus kebencian.
8.
Mengingkari semua
yang disembah selain Allah.
Rukun Kedua: Shalat
Apakah
shalat itu?
Shalat adalah: Beberapa ucapan dan
perbuatan tertentu, yang dimulai dengan takbir dan ditutup dengan salam.
Apakah
hukumnya shalat?
Shalat adalah fardhu ‘ain atas setiap
orang beriman laki-laki dan wanita, yang mesti didirikan pada waktu-waktu yang
telah ditentukan.
Berakah
shalat yang difardhukan dalam sehari semalam?
Shalat yang difardhukan dalam sehari semalam
ada lima:
1.
Shalat Shubuh =
Dua raka’at.
2.
Shalat Zhuhur =
Empat raka’at.
3.
Shalat ‘Ashar =
Empat raka’at.
4.
Shalat Magrib =
Tiga raka’at.
5.
Shalat ‘Isya’ =
Empat raka’at.
Apakah
keutamaan shalat dalam islam?
Keutamaan shalat dalam islam amat besar,
karena ia dapat membersihkan manusia dari dosa dan kesalahan. Ia juga
melapangkan dada, menyinari hati, mendatangkan ketenangan, kententraman,
kesejukan dan keselamatan yang mendalam bagi manusia. Dengan mendirikan shalat
diraih kecintaan Allah dan surganya.
Apakah
wudhu’ itu?
Wudhu’ adalah menyampaikan air ke atas
empat anggota; muka, dua tangan, kepala, dan dua kaki dengan disertai niat.
Wudhu’ wajib bila hendak shalat, thawaf dan menyentuh mushaf (Al Quran).
Bagaimana
caranya saya berwudhu’ untuk menunaikan shalat?
1.
Sinsingkan lengan
bajumu sampai ke siku dan baca “bismillah”
2.
Cuci dua telapak
tanganmu tiga kali.
3.
Berkumur dan
istinsyaq (masukkan air ke dalam hidung) tiga kali.
4.
Basuhlah wajahmu
tiga kali sambil niat wudhu: “Nawaitul Wudluu-a Liraf’il Hadatsil Ashghari
Fardha Lillaahi Ta’aala”.
5.
Basuhlah dua
tanganmu (kanan kemudian kiri) sampai ke siku tiga kali.
6.
Sapu seluruh
kepalamu beserta dua telinga tiga kali.
7.
Cuci dua kakimu
(kanan kemudia kiri) sampai ke mata kaki tiga kali.
Apakah
syarat-syarat shalat?
Syarat-syarat
shalat ada Sembilan:
1.
Pertama: Islam,
shalat orang kafir tidak sah dan tidak diterima.
2.
Kedua: Berakal,
orang gila tidak wajib shalat.
3.
Ketiga: Tamyiz,
anak-anak tidak wajib shalat sampai ia baligh.
4.
Keempat: Suci
dari hadas besar dan kecli. Hadas kecil ialah; semua yang mewajibkan wudhu’.
Hadas besar adalah semua yang mewajibkan mandi.
5.
Kelima: Bersih
badan, pakaian dan tempat.
6.
Keenam: Menutup
‘aurat, tidak sah shalat orang yang telanjang.
7.
Ketujuh: Masuknya
waktu, shalat tidak sah sebelum masuk waktunya.
8.
Kedelapan:
Menghadap kiblat, yaitu Al Ka’bah al Musyarrafah.
9.
Kesembilan: Niat
dalam hati, yaitu maksud dan kehendak hati untuk menunaikan shalat.
Apakah
hukum meninggalkan salah satu syarat ini?
Orang yang meninggalkan salah satu dari
syarat-syarat di atas, baik lupa atau sengaja shalatnya batal dan tidak
diterima.
Apakah
rukun-rukun shalat itu?
Rukun shalat ada (14) empat belas:
1.
Berdiri bila
sanggup, syarat ini berlaku pada shalat fardhu.
2.
Takbiratul ihram
dengan membaca “Allahu Akbar”, tidak sah dengan lafal lain.
3.
Membaca surat al-Fatihah setiap
rakaat.
4.
Ruku’.
5.
Bangkit dari
ruku’.
6.
Beridiri lurus
(I’tidal).
7.
Sujud.
8.
Bangkit dari
sujud.
9.
Duduk antara dua
sujud.
1. Thama’ninah (bertenang) dalam semua rukun.
1. Tasyahhhud akhir.
1. Duduk untuk bertasyahud dan dua salam.
1. Dua salam.
1. Tertib dalam semua rukun.
Apa hukumnya meninggalkan salah satu rukun?
Shalat
orang yang meninggalkan salah satu rukun batal dan tidak diterima, baik sengaja
ataupun terlupa.
Apakah wajib-wajib shalat itu?
Wajib
shalat ada delapan:
1.
Seluruh takbir
selain takbiratul ihram.
2.
Membaca “Subhaana
Rabbial ‘Azhimi” satu kali dalam ruku’.
3.
Membaca
“Subahaana Rabbial A’laa” satu kali dalam sujud.
4.
Membaca “Sami’a
Allahu liman Hamidah”, bagi iman dan orang yang shalat sendirian ketika bangkit
dari ruku’.
5.
Membaca “Rabbana
wa laka hamdu”, bagi imam, makmum dan yang shalat sendirian setelah bangkit
dari ruku’.
6.
Berdoa anatra dua
sujud dengan bacaan “Rabbi igfir li, Rabbi igfir li”.
7.
Tasyahhud awwal
8.
Duduk tasyahhud
awal.
Apa hukumnya meninggalkan wajib shalat?
Orang
yang meninggalkan salah satu wajib shalat karena lupa, melakukan sujud sahwi.
Apakah yang membatalkan shalat itu?
Shalat
seseorang akan batal bila melakukan salah satu hal yang berikut:
1.
Makan dan minum
dengan sengaja.
2.
Berbicara sesuatu
yang tidak berhubungan dengan shalat dengan sengaja.
3.
Meninggalkan
rukun atau syarat- baik sengaja maupun lupa.
4.
Tertawa dengan
mengeluarkan suara.
5.
Tidak menjaga
tertib waktu shalat, seperti orang yang shalat ‘Ashar sebelum Zhuhur.
6.
Seluruh tubuh
berpaling dari kiblat.
7.
Keluar kentut,
demikian juga halnya seluruh yang mewajibkan wudhu’ dan mandi dapat membatalkan
shalat.
8.
Melakukan gerakan
banyak dan berturut-turut tanpa ada sebab yang mengharuskannya (darurat).
9.
Mendahului imam
dengan sengaja.
Rukun
Ketiga: Zakat
Apakah zakat itu?
Zakat
adalah sebahagian harta atau seumpamanya yang mesti diberikan kepada fakir
miskin dan seumpama mereka, sebagai suatu kewajiban syari’ah dengan
syarat-syarat tertentu.
Apakah hukumnya zakat?
Zakat
difardhukan atas setiap muslim yang memiliki nisab, yaitu suatu kadar yang bila
seseorang memilikinya dan sampai satu tahun ia wajib mengeluarkan zakatnya.
Apakah hikmah disyari’atkan zakat?
1.
Membersihkan diri
dan jiwa orang mukmin dari sifat egois.
2.
Menyantuni fakir
miskin, serta membantu kebutuhan orang-orang yang melarat dan yang membutuhkan.
3.
Menyatukan hati
yang berbeda atas dasar iman dan islam
4.
Membersihkan dan
mengembangkan harta.
5.
Menebarkan ruh
kasih sayang dan solidaritas dalam masyarakat.
Apakah syarat wajib zakat?
1.
Islam, zakat
tidak diterima dari orang kafir atau
murtad.
2.
Sampainya nisab
harta.
3.
Sampainya nisab
setahun penuh.
4.
Milik sempurna
yang dalam kendalinya.
Apa sajakah harta-harta yang mesti dizakatkan?
Harta
yang mesti dizakatkan ada empat jenis:
1.
Hasil-hasil bumi
seperti biji-bijian, buah-buahan, hasil tambang dan harta purbakala (Rikaz)
2.
Emas, perak dan
uang.
3. Barang-barang
perniagaan, yaitu segala sesuatu yang dikomersilakan dan diinvestasikan, berupa
tanah, hewan, bangunan dan lain-lain.
4.
Hewan peliharaan
seperti onta, sapi dan kambing.
Berapa ukuran zakat harta bisa sampai nisab?
Ukurannya
adalah 1/40 = 2.5 %
Rukun
keempat: Puasa Bulan Ramadhan
Apakah defenisi puasa menutut syari’ah?
Puasa
menurut syari’ah adalah: Menahan dari makan, minum, bersetubuh (bagi yang
bersuami istri) dan segala yang membatalkan, mulai dari terbit fajar sampai
tenggelam matahari, dengan niat taqarrub (mendekatkan diri kepada) Allah
Ta’aala.
Apakah
hukumnya puasa Ramadhan?
Puasa
Ramadhan adalah fardhu ‘ain bagi setiap muslim yang baligh, berakal dan sanggup
berpuasa.
Apakah hikmah dan faedah puasa?
Hikmah
dan faedah puasa sangat banyak, antara lain:
1.
Puasa adalah
sarana terbesar untuk mendekatkan diri kepada Allah dan mengumpulkan pahala
kebaikan.
2.
Puasa dapat
meredam syahwat, membiasakan sabar dan menguatkan tekad.
3.
Ia membiasakan
hidup teratur, melatih sifat memmentingkan orang lain dan menyantuni fakir
miskin.
4.
Dari segi
kesehatan puasa dapat membersihkan usus, memperbaiki lambung dan membuang
sisa-sia makanan dalam tubuh.
5.
Demikian juga
puasa dapat mengkonsentrasikan hati untuk memperhatikan keagungan Allah
Ta’aala.
Apakah hal-hal yang dapat membatalkan puasa?
Ada delapan perkara yang merusak puasa:
1.
Jima’
(bersetubuh) pada siang hari Ramadhan.
2.
Keluar mani
dengan syahwat, baik disebabkan oleh ciuman, sentuhan ataupun pelukan dan
seumpamanya.
3.
Makan dan minum
sengaja, baik melalui mulut atau hidung.
4.
Sesuatu yang
bersifat makanan dan minuman seperti injeksi (infuse).
5.
Mengeluarkan
dengan bekam atau torehan.
6.
Sengaja muntah.
7.
Datang haidh atau
nifas.
8.
Murtad yang dapat
membatalkan semua amalan.
Sebutkan hal-hal yang membolehkan berbuka pada bulan
Ramadhan.
Orang
sakit yang tidak kuat berpuasa dan orang musafi dibolehkan berbuka (tidak puasa
pada bulan Ramadhan dan wajib mengqadha (menggantinya) pada hari yang lain.
Apakah etika dan sunnahnya berpuasa?
Adab dan
sunnah berpuasa, antara lain:
1.
Segera berbuka
bila matahari terbenam.
2.
Bertekad kuat
untuk sahur serta melambatkannya. Sahur adalah menyantap makanan di penghujung
malam.
3.
Menjauhi ucapan
tidak senonoh, keji perkataan sia-sia, dan bohong serta semua yang diharamkan.
4.
Memulai berbuka
dengan beberapa butir Ruthab (korma segar), jika tidak ada mulailah dengan air.
5.
Berdoa saat
berbuka puasa, karena doa orang puasa dikabulkan.
6.
Jangan makan,
minum dan tidur berlebihan.
7.
Banyak bersedekah,
memeberi makan dan menyantuni fakir miskin.
8.
Banyak membaca
dan mempelajari Al Quran.
9. Selalu mengikuti
shalat terawih berjama’ah di masjid.
1. Lebih bersungguh-sungguh beribadah pada sepuluh
terakhir dai bulan Ramadhan.
1. Bertekad kuat untuk I’tikaf pada sepuluh hari terakhir
Ramadhan.
Rukun
Kelima: Haji
Apakah definisi haji menurut syari’ah?
Haji
menurut syari’ah adalah menuju Baitullah al-Haram untuk melakukan amalan-amalan
tertentu yang dijelaskan dalam Al-Quran dan sunnah.
Apakah hukum Haji?
Haji
adalah salah satu rukun islam yang diwajibkan kepada setiap muslim dan muslimah
yang sanggup satu kali seumur hidup.
Apakah syarat-syarat wajib haji?
Syarat-syarat
wajibnya adalah:
1.
Islam, haji orang
kafir tidak diterima.
2.
Baligh, anak-anak
tidak wajib haji.
3.
Akal, orang gila
tidak wajib haji
4.
Merdeka, hamba
sahaya tidak diwajibkan haji.