Dalam kehidupan, terkadang pelajaran yang dipelajari di masa lalu tidak akan pernah Anda lupakan sepenuhnya.
Ketika saya masih di bangku sekolah dasar, saya berdebat dengan teman
sekelas saya. Saya lupa mengenai apa perdebatan itu, tapi saya tidak
pernah melupakan pelajaran yang dipelajari hari itu.
Saya yakin bahwa pendapat saya benar dan dia salah, begitu juga
sebaliknya. Ibu Guru memutuskan untuk mengajarkan kami pelajaran yang
sangat penting. Dia membawa kami ke depan kelas dan menempatkannya di
satu sisi mejanya dan saya di sisi lain.
Di tengah-tengah mejanya adalah sebuah objek besar, bulat. Saya
dengan jelas bisa melihat bahwa benda itu berwarna hitam. Dia bertanya
kepada teman saya apa warna benda itu. Dia menjawab “Putih”.
Saya tidak bisa percaya ketika dia mengatakan benda itu berwarna
putih, karena jelas-jelas itu berwarna hitam. Perdebatan pun muncul
karena perbedaan pendapat mengenai warna.
Ibu Guru meminta saya untuk berdiri dan pindah tempat duduk ke tempat
teman saya duduk, begitu juga sebaliknya. Dia meminta teman saya
berdiri dan pindah ke tempat duduk saya. Setelah kami bertukar tempat,
Ibu Guru menanyakan hal yang sama tentang warna benda yang ada dihadapan
kami. Saya menjawab, “Putih.”
Dan teman saya menjawab “Hitam”. Ternyata
itu adalah sebuah benda dengan dua sisi yang berbeda warna, dan dari
sudut pandang teman saya itu putih. Hanya dari sisi saya itu berwarna
hitam.
Ibu Guru mengajarkan kami pelajaran yang sangat penting, yaitu Anda
harus berdiri pada posisi orang lain dan melihat situasinya melalui mata
mereka agar benar-benar memahami perspektif mereka.